Extremely loud and incredibly close
Assalamualaikum Sahabat ELBE
review buku kali ini menghadirkan sebuah novel berjudul
Extremely loud and incredibly close
Penulis : Jonathan Safran Foer
...
Harga Rp. 69.900,-
diskon 20% : Rp. 55.900,-
Oscar, tokoh utama, dalam novel “Extremely loud and incredibly close”
karya Jonathan Safran Foer digambarkan sebagai seorang anak yang sangat
mencintai dan mengidolakan sosok sang ayah. Tapi apa yang terjadi
ketika sang ayah yang didiolakan pergi untuk selama-lamanya? Kehilangan
cinta dari sang ayah dan menjumpai sang ibu seolah tidak lagi menaruh
perhatian padanya, dan sebaliknya menjalin hubungan dengan lelaki lain,
telah membuat Oscar merasa kesepian dan sendiri.
Rasa
kehilangan yang amat sangat itu membuat Oscar mencari jejak sang ayah
di antara barang-barang peninggalannya, hingga dia menemukan sebuah
kunci, surat, dan coretan tulisan “Black” dalam vas di atas toilet
kamar mandi. Sejak kunci itu ditemukan Oscar mengalami pengembaraan
untuk menemukan jejak asal muasal kunci tersebut dan membuatnya
berkelana di belantara kota New York, dan berjumpa dengan orang-orang
yang memiliki family name “Black.”.
Ini adalah novel paling
kreatif yang pernah saya baca. Bagaimana tidak, hanya gara-gara soal
kunci dan nama “Black”yang ditemukan ada banyak hal yang bisa
diceritakan dari sana. Soal bagaimana mencocokkan anak kunci dengan
lobang kunci di antara jutaan lobang kunci yang ada di New York. Dari
hitung-hitungan yang dibuat Oscar saja, rasanya tugas itu tidak akan
terlaksana, karena setiap detik saja ada banyak anak kunci dilahirkan
di kota New York. Perjumpaannya dengan orang-orang yang memiliki nama
“Black” saja sudah banyak menghadirkan diskusi mengejutkan dari seorang
anak usia 9 tahun. Dan yang paling mengejutkan bagi saya adalah bahwa
dalam usianya yang masih sangat muda, Oscar sudah berani menyatakan
diri sebagai seorang atheis.
Dengan setting tragedy 11
September 2001, runtuhnya menara kembar WTC di New York, telah
merenggut cinta sang ayah dari seorang anak. Tapi novel ini tidak
mengumbar urai air mata. Toh mengikuti perjalanan Oscar dalam mencari
cinta yang hilang, tak urung mengundang haru juga. Di manapun, tragedy
dampak perang fisik maupun perang ideology selalu menyisakan derita
dari orang-orang yang tak berdosa.
Dengan gaya bertutur yang
kadang-kadang tidak lazim, membuat novel ini terus mengundang penasaran
dan mengajak tamasya imajinasi pembaca. Media bertutur tidak hanya
mengandalkan deretan teks, tapi juga diselipi foto ilustrasi yang juga
tampil tak kalah aneh bin eksentrik.
Kendala paling mendasar
dalam memahami keutuhan cerita dalam novel ini adalah pada masalah
bahasa, karena novel ini masih asli berbahasa Inggris.
Untuk pemesanan hubungi via inbox atau di 082 1234 05088
setiap buku yang terjual kami sisihkan Rp. 1.000,- untuk yatim piatu.
0 komentar:
Posting Komentar