Buku ke 2 Kaze | Dendam di Istana Giok.
Jenis Misteri & Thriller
Penulis: Dale Furutani
Penerbit : Qanita (Mizan Grup)
...
Harga : Rp 47000.00
Diskon 15% 39,950.00
Melewati Jalur Tokaido menuju Ibukota Jepang, perjalanan Matsuyama Kaze, harus terhenti ketika ia melihat seorang pedagang dan 3 pengawalnya sedang beradu pedang dengan sekelompok lelaki. Kaze segera turun membantu. Dengan keahliannya, dalam sekejap ia dapat membasmi kawanan perampok itu. Pemimpinnya,Ishibashi, adalah seorang lelaki dengan keahlian yang luar biasa. Pedang Kaze patah dibuatnya, namun ia berhasil mengalahkan pria itu dalam duel. Si pedagang, Ishigawa, sangat berterima kasih pada ronin tersebut dan menawarinya pedang baru jika ia bersedia mengawalnya sampai Kamakura.
Kaze pun menyetujui tawaran tersebut karena di Kamakura tinggal seorang ahli pembuat pedang yang dulu pernah dikunjunginya bersama gurunya.Perjalanan ke Kamakura tidak mudah. Hujan lebat menyulitkan mereka mendorong gerobak berisi emas yang sangat dilindingi Ishigawa. Bahkan ketika mereka mendapat bantuan dari 2 orang petani cerewet, mereka masih harus menangani bandit-bandit lain. Berkat keahlian pedang Kaze, mereka dapat melewati perjalanan dalam keadaan hidup.
Semakin mendekati Kamakura, Ishigawa semakin antusias. Langkahnya dipercepat tak sabar bertemu dengan istrinya, Yuchan. Wanita itu ditempatkan disebuah bangunan mewah di tengah danau di dalam rumah ishigawa. Mereka menamakan rumah itu, Istana Giok.
Tanpa sengaja Kaze bertemu dengan trio unik yang memiliki misi balas dendam: Nenek, pelayan dan cucunya. Ternyata Ishigawalah sasaran balas dendam Nenek tersebut.
Kaze dan sang nenek membuat perjanjian. Jika Kaze dapat mengetahui keadaan cucu nenek yang diculik Ishigawa, maka ia akan membeberkan asal kain pembungkus kue yang diberikan sang cucu pada si ronin. Kaze percaya bahwa sobekan kain tersebut berasal dari pakaian anak gadis Tuan Putrinya yang sudah 3 tahun dicarinya.
Novel ini lebih bagus dari novel pertamanya, Kaze. Dale Furutani terkesan lebih leluasa menceritakan seluk beluk kehidupan masyarakat Jepang pada masa-masa awal pemerintahan Tokugawa.
Pemesanan via inbox atau di 082 1234 05088
Setiap 1 buku yang terjual kami donasikan Rp. 1.000,- untuk yatim piatu
Diskon 15% 39,950.00
Melewati Jalur Tokaido menuju Ibukota Jepang, perjalanan Matsuyama Kaze, harus terhenti ketika ia melihat seorang pedagang dan 3 pengawalnya sedang beradu pedang dengan sekelompok lelaki. Kaze segera turun membantu. Dengan keahliannya, dalam sekejap ia dapat membasmi kawanan perampok itu. Pemimpinnya,Ishibashi, adalah seorang lelaki dengan keahlian yang luar biasa. Pedang Kaze patah dibuatnya, namun ia berhasil mengalahkan pria itu dalam duel. Si pedagang, Ishigawa, sangat berterima kasih pada ronin tersebut dan menawarinya pedang baru jika ia bersedia mengawalnya sampai Kamakura.
Kaze pun menyetujui tawaran tersebut karena di Kamakura tinggal seorang ahli pembuat pedang yang dulu pernah dikunjunginya bersama gurunya.Perjalanan ke Kamakura tidak mudah. Hujan lebat menyulitkan mereka mendorong gerobak berisi emas yang sangat dilindingi Ishigawa. Bahkan ketika mereka mendapat bantuan dari 2 orang petani cerewet, mereka masih harus menangani bandit-bandit lain. Berkat keahlian pedang Kaze, mereka dapat melewati perjalanan dalam keadaan hidup.
Semakin mendekati Kamakura, Ishigawa semakin antusias. Langkahnya dipercepat tak sabar bertemu dengan istrinya, Yuchan. Wanita itu ditempatkan disebuah bangunan mewah di tengah danau di dalam rumah ishigawa. Mereka menamakan rumah itu, Istana Giok.
Tanpa sengaja Kaze bertemu dengan trio unik yang memiliki misi balas dendam: Nenek, pelayan dan cucunya. Ternyata Ishigawalah sasaran balas dendam Nenek tersebut.
Kaze dan sang nenek membuat perjanjian. Jika Kaze dapat mengetahui keadaan cucu nenek yang diculik Ishigawa, maka ia akan membeberkan asal kain pembungkus kue yang diberikan sang cucu pada si ronin. Kaze percaya bahwa sobekan kain tersebut berasal dari pakaian anak gadis Tuan Putrinya yang sudah 3 tahun dicarinya.
Novel ini lebih bagus dari novel pertamanya, Kaze. Dale Furutani terkesan lebih leluasa menceritakan seluk beluk kehidupan masyarakat Jepang pada masa-masa awal pemerintahan Tokugawa.
Pemesanan via inbox atau di 082 1234 05088
Setiap 1 buku yang terjual kami donasikan Rp. 1.000,- untuk yatim piatu
0 komentar:
Posting Komentar