Assalamualaikum Sahabat ELBE
kali ini saya meresensi buku berjudul
kali ini saya meresensi buku berjudul
Karebet vs Penangsang
...
ISBN : 602-964-139-5
Pengarang : Wawan Susetya
Penerbit : Imania
Halaman : 342 halaman
HArga : Rp 35,000
Pasca runtuhnya istana Majapahit, Raden Patah yang mendeklarasikan Kasultanan Demak Bintoro juga tak diakui oleh Ki Ageng Kebo Kenanga (Raja Pengging) yang justru menjadi pengikut setia Syeikh Siti Jenar. Keduanya terlibat mbalela atau aksi pembangkangan terhadap Sultan Patah hingga berakhir dengan hukuman mati.
Berbeda dengan sikap Ramandanya, Jaka Tingkir – putra Ki Ageng Kebo Kenanga atau cicit Prabu Brawijaya V – justru berani tampil secara elegan. Ia memulai kariernya dengan mengabdi kepada Sultan Trenggana (putra Sultan Patah), bahkan kemudian menjadi menantu Kanjeng Sultan setelah menikahi Retna Mas Cempaka.
Demikianlah, menyimak pergulatan para ksatria trah keturunan Prabu Brawijaya V dari Majapahit sampai Demak hingga Pajang, memang, tak luput dari segala intrik, dendam kesumat, kecengengan dalam beragama, romantika cinta, dan seterusnya.
Lantas, siapakah sebenarnya penerus takhta ‘metamorfosis’ Prabu Brawijaya V yang sesungguhnya; Raden Patah ataukah Jaka Tingkir?
Mengapa pula Arya Penangsang Adipati Jipang berani menantang kepemimpinan Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya di Kasultanan Pajang?
Pemesanan via inbox atau di 082 1234 05088
Setiap 1 buku yang terjual kami donasikan Rp. 1.000,- untuk yatim piatu
Pengarang : Wawan Susetya
Penerbit : Imania
Halaman : 342 halaman
HArga : Rp 35,000
Pasca runtuhnya istana Majapahit, Raden Patah yang mendeklarasikan Kasultanan Demak Bintoro juga tak diakui oleh Ki Ageng Kebo Kenanga (Raja Pengging) yang justru menjadi pengikut setia Syeikh Siti Jenar. Keduanya terlibat mbalela atau aksi pembangkangan terhadap Sultan Patah hingga berakhir dengan hukuman mati.
Berbeda dengan sikap Ramandanya, Jaka Tingkir – putra Ki Ageng Kebo Kenanga atau cicit Prabu Brawijaya V – justru berani tampil secara elegan. Ia memulai kariernya dengan mengabdi kepada Sultan Trenggana (putra Sultan Patah), bahkan kemudian menjadi menantu Kanjeng Sultan setelah menikahi Retna Mas Cempaka.
Demikianlah, menyimak pergulatan para ksatria trah keturunan Prabu Brawijaya V dari Majapahit sampai Demak hingga Pajang, memang, tak luput dari segala intrik, dendam kesumat, kecengengan dalam beragama, romantika cinta, dan seterusnya.
Lantas, siapakah sebenarnya penerus takhta ‘metamorfosis’ Prabu Brawijaya V yang sesungguhnya; Raden Patah ataukah Jaka Tingkir?
Mengapa pula Arya Penangsang Adipati Jipang berani menantang kepemimpinan Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya di Kasultanan Pajang?
Pemesanan via inbox atau di 082 1234 05088
Setiap 1 buku yang terjual kami donasikan Rp. 1.000,- untuk yatim piatu
0 komentar:
Posting Komentar